Merangkai Kemuliaan Bersama Islam

Kemuliaan yang harus dijaga muslim ada banyak. Kemuliaan Allah, Kitabullah, Rasulullah saw, Islam dan umat Islam. Menjaga semua kemuliaan tersebut harus dengan cara Islam, karena Islam telah menyediakan perangkatnya.

Allah swt berfirman:
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ [المنافقون: 8
Hanya milik Allah semua kemuliaan (izzah), milik Rasulullah dan kaum beriman tapi kaum munafiq tidak mengetahuinya. (QS. Munafiqun: 8)

Izzah artinya kemuliaan dan harga diri. Pada mulanya adalah kemuliaan karena kuat dan berkuasa sehingga semua orang tunduk dan hormat kepadanya tak ada yang berani menghinakan. Kata ini kemudian lebih luas peruntukannya meliputi orang yang menjaga harga diri tidak mau tunduk apalagi menjilat pihak yang kuat meski dirinya sedang lemah dan kalah.

Saat ini Islam dan umat Islam sedang dalam fase kalah. Tapi kekalahan ini tak boleh membuat umat Islam menjadi hina dan kehilangan izzah.

Fenomena kehilangan izzah sayangnya banyak terjadi di tengah umat Islam. Salah satunya tidak percaya diri merangkai kemuliaan bersama Islam.

Jihad adalah jalan kemuliaan Islam sebagaimana kecanggihan senjata dan kekuatan militer juga jalan kemuliaan AS. Anehnya, sama-sama jalan kekerasan tapi AS bangga dengan jalan itu sementara umat Islam ingin lari darinya, hanya karena malu dibully dengan stigma terorisme.

Amerika membantai jutaan manusia di berbagai tempat, sejak berdirinya negara itu hingga kini. Mulai jutaan suku Indian, horor Hiroshima Nagasaki hingga pelualangan ala rambo di Afghan dan Iraq. Tapi karena AS sadar tak ada pilihan jalan lain untuk mempertahankan izzah kecuali dengan kekuatan senjata, maka AS tak ambil pusing dengan suara sumbang yang mengkritik kebrutalannya.

Ini hanya sebuah perbandingan, bukan pujian untuk AS. Allah menetapkan bahwa jihad adalah jalan kemuliaan umat Islam, sekaligus jalan pengabdian kepada Allah. Dua jalan ini sepadan, AS menjaga izzah dengan senjata, sementara Allah kehendaki jalan kemuliaan umat Islam juga senjata, namanya jihad.

Bedanya, jalan senjata Barat brutal dan menghasilkan kematian masal tanpa etika sementara jihad adalah jalan senjata yang dibatasi kalimat fie sabilillah (di jalan Allah) dan lii’la’i kalimatillah (meninggikan kalimat Allah).

Dua jalan kemuliaan ini niscaya menghasilkan benturan jika masing-masing keukeuh tak mau mengalah. Dan sudah seharusnya umat Islam tak mengalah meski sedang kalah.

Merangkai kemuliaan Islam harus dengan jalan yang disediakan Islam. Dan itu bisa dimulai dengan menanamkan kecintaan terhadap jihad dan memahaminya dengan benar. Sambil mengedukasi umat bahwa stigma terorisme adalah upaya Barat membuat umat Islam malu dengan jalannya sendiri.

Meski juga harus diakui banyak praktek jihad yang diupayakan anak genarasi Islam ada kesalahan sana sini. Tugas kita mendukung dan mengoreksi secukupnya bukan menghujat sambil mencari pujian dari Barat.

Leave a comment